Laporan Wartawan tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Duta besar Argentina untuk Indonesia Nurmala Kartini Sjahrir menilai pendakian Gunung Aconcagua di Argentina bukan hal yang mudah.
Namun, dirinya optimis Tim Ekspedisi Indonesia Raya bisa mengatasinya.
Hal itu berdasarkan rekam jejak tim dari Indonesia selama ini dalam misi pencapaian puncak gunung ketinggian 6.962 mdpl (22.841 kaki) di Amerika Latin, tersebut.
"Waktu itu yang datang kecil-kecil, kurus-kurus, tapi mentalnya luar biasa, pendaki kita (Indonesia) sangat dikenal, pendaki yang tangguh dan hebat," kata Kartini dalam seremoni pelepasan Tim Ekspedisi Indonesia Raya, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2016).
Kartini menjelaskan pendaki Indonesia sangat dikenal para pemadu Gunung Aconcagua.
Berdasarkan informasi yang dia terima selama bertugas di Argentina, pendaki Indonesia keras kepala dan tak mudah putus asa.
"Pendaki Indonesia itu alot-alot orangnya, saat pendakian ada pemandunya. Pemandunya bilang sudah jangan naik, pendaki Indonesia masih ngotot ingin naik ke puncak," ucapnya.
Kartini menjelaskan sejumlah tantangan dalam menggapai menaklukkan gunung terbesar di Benua Amerika itu.
Perubahan iklim yang cepat, tanah yang gamping bisa membuat mental para pendaki turun drastis.
Banyak juga pendaki yang mengurungkan niat untuk mencapai puncak gundung Aconcagua.
"Gunung ini ini kejam, perubahan iklim yang ada disana berubah secara cepat. Tanahnya gamping, naik satu meter turun dua meter," ungkapnya.
Meskipun demikian, Kartini merasa bangga tidak ada satu pun pendaki dari Indonesia yang tidak sampai ke puncak.
"Semua pendaki berhasil Summits," imbuhnya.
Meski kini tidak lagi menjabat sebagai Dubes di Argentina, Kartini berharap Tim Ekspedisi Indonesia Raya berhasil mencapai puncak demi mengharumkan nama Indonesia di dunia.