News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tes Urine Anggota Dewan

Politikus PDIP Tolak Rencana Pimpinan DPR Gelar Test Urine Narkoba, Ada Apa?

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI-Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, dalam acara presentasi survei Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengenai kinerja Gubernur Ahok, di Hotel Sari Pan Pacifik, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015). TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menyatakan dengan tegas penolakannya terhadap rencana test urine narkoba bagi anggota dewan. Pimpinan DPR merencanakan akan menggelar test tersebut bagi anggota dewan.

"Aku keberatan dan menolak. Aku enggak mau dicurigai," kata Eva melalui pesan singkat, Jumat (26/2/2016).

Anggota Komisi XI DPR itu mengungkapkan saat pencalonan anggota legislatif, PDIP telah menggelar test narkoba. "Lagian jika menemukan (anggota) yang memakai, bisa enggak Ketua DPR mengeluarkan?" tanyanya.

Ia pun belum melihat manfaat test tersebut bagi lembaga DPR yang dinilai reputasinya sudah remuk karena tindakan kriminal anggotanya.

Sementara Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mempertanyakan alasan test urine tersebut. "Ha ha ha.. mengapa anggota dewan yang disasar? Padahal ada instansi lain yang diduga lebih parah, karena selain memakai juga terkadang ikut memasok," kata Hendrawan yang tidak merinci lembaga lain itu.

Sebelumnya,‎ Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merencanakan pemeriksaan narkoba melalui tes urine kepada setiap anggota dewan. Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan dugaan keterlibatan anggota dewan terkait narkoba merupakan persoalan serius.

"Bisa saja berkala. Waktu itu sudah ada wacana dengan BNN, biar setiap anggota DPR RI, termasuk DPRD Provinsi, kabupaten/kota, juga di tingkat eksekutif di setiap lembaga/kementerian itu perlu diperiksa," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/2/2016)

Fadli mengatakan setiap anggota fraksi harus siap jika terdapat pemeriksaan narkoba. Sebab, hal itu sebagai komitmen dalam langkah memberantas narkoba.

Politikus Gerindra itu mengaku tidak mengetahui mekanisme pemeriksaan tes urine. Tetapi dia berharap
berharap agar pemeriksaan dilakukan secara mendadak.

"Saya tidak tahu berapa lama dia gunakan narkoba itu masih ada sisanya. Saya kira serahkan saja kepada ahlinya. Tiga bulan, enam bulan, tp ada baiknya dilakukan secara dadakan," ujar Fadli.‎
‎‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini