TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin akan melakukan ikrar politik sebagai calon ketua umum Golkar di Alun-Alun Utara, DI Yogyakarta.
Meskipun, jadwal Musyawarah Nasional (Munas) Golkar belum ditentukan. Ikrar akan dilakukan pada pukul 19.00 WIB, Jumat (11/3/2016) di Alun-Alun Utara Yogyakarta.
"Total undangan yang akan hadir di acara Ikrar Ade Komarudin yakni 1500 dari seluruh Indonesia. Kader Golkar sebagian Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Timses Akom, M Misbakhun di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Jumat (11/3/2016).
Dalam jumpa pers itu, Timses Akom yang hadir yakni Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman, Politikus Golkar Markus Nari, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, Politikus Golkar Misbakhun, Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi, Wakil Ketua BKSAP Tantowi Yahya dan Anggota DPR Dewi Asmara.
Misbakhun mengatakan Akom telah memiliki 420 surat dukungan dari DPD I dan II.
"Beliau sudah mengunjungi 23 provinsi dan sudah didatangi 11 provinsi di Jakarta, ini momen baik. Banyak aspirasi yang didengarkan selama mereka di Jakarta," kata Misbakhun.
Mengenai lokasi ikrar politik, Misbakhun mengatakan Yogyakarta merupakan kota perjuangan.
Apalagi Yogyakarta pernah menjadi ibukota negara sejak 4 Januari 1946 hingga penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada RIS pada 27 Desember 1949.
"Dipilihnya Yogyakarta sebagai tempat menyampaikan ikrar oleh karena Yogyakarta dikenal sebagai daerah yang mengutamakan kesederhanaan, kebersamaan, kejujuran, intelektualisme, egalitarian dan plural," katanya.
Ditanya alasan Akom tidak melakukan deklarasi calon ketua umum melainkan ikrar politik, Misbakhun menyampaikan alasannya.
Hal itu terkait dengan pelaksanaan Munas yang belum ditentukan jadwalnya. Ikrar politik Akom sendiri mengambil tema 'Satu Golkar Untuk Indonesia'.
"Tapi (Munas) sudah diinginkan, kita lihat sisi etis bagi Pak Ade. Ini momentum yang baik. Kalau belum ditetapkan yang belum dideklarasikan, jadi kita berikrar. Karena banyak aspirasi yang dititipkan yang menemui langsung, perlu adanya penyikapan politik dari beliau," ujarnya.