TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyebutkan Indonesia perlu belajar banyak dalam pemberantasan korupsi dari Hongkong.
Hal itu diucapkan Jaksa Agung saat Komisioner Independent Commission Againts Corruption (ICAC) Hongkong, Simon Y.L. Peh mengunjungi Kejaksaan Agung.
Menurut Prasetyo, ada beberapa hal yang membuat pemberantasan korupsi menjadi efektif di Hongkong.
Beberapa di antaranya, menurut Prasetyo, adalah besar dukungan politik setempat untuk pemberantasan rasuah.
Mantan kader Partai Nasdem itu mencontohkan, di Hongkong anggaran untuk memberantas korupsi besar.
"Di samping itu, tentunya tidak ada overlapping atau tumpang tindih antar penegak hukum karena pembagian tugas pemberantasan korupsi di Hongkong begitu jelas," kata Prasetyo di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (17/3/2016).
Selain itu, sebut Jaksa Agung, ada kesepahaman antara penegak hukum di Hongkong.
Saat ini, berdasarkan indeks persepsi korupsi Hongkong berada di peringkat 18. Sedang, Indonesia berada jauh dibawahnya, yaitu pada peringkat 88.