"Saya belum tahu keaslian surat tersebut," imbuh anggota Komisi III DPR itu.
Pengamat Politik Khikmawanto menilai surat pemecatan Fahri Hamzah akan membuat internal PKS bergejolak.
"Jelas akan ada gaduh di internal PKS sendiri tapi efeknya tidak terlalu besar," imbuhnya kepada Tribunnews.com.
Ia menilai PKS seharusnya dapat menerima tindakan yang dilakukan Fahri Hamzah selama ini.
Apalagi, PKS yang memiliki ideologi Islam terlihat seperti partai politik terbuka.
"Perkaranya adalah Fahri ini sulit sekali dikendalikan oleh partai," tuturnya.
Khikmawanto menilai sikap kritis Fahri Hamzah yang berkata apa adanya membuat internal PKS tidak merasa nyaman.
"Kembali lagi harusnya diterima sebagai konsekuensi partai 'terbuka'," ucapnya.
Sementara Pengamat Politik Raya Rangkuti melihat pimpinan PKS telah berhitung secara politik mengeluarkan surat tersebut.
Meskipun, Fahri merupakan pemilik suara terbesar PKS di Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat.
"Tidak berkurang tetapi berpindah tempat, sebab dalam bayangan saya, cara berpikir pengurus PKS kalau keadaan kayak begini (konflik) terus maka bukan hanya NTB tetapi hilang Jakarta dan Jawa Barat. Mungkin satu kursi hilang tetapi dapat tempat di wilayah lain," ujarnya.
Sebelumnya, Majelis Tahkim menerima rekomendasi Badan Penegakkan Disiplin Organisasi (BPDO) PKS terkait pemberhentian kadernya Fahri Hamzah.