"Untuk tim tidak konfirmasi isi dokumen ke pihak nama-nama itu. Mereka kerja tertutup dulu. Setelah tanggal 4 diresmikan dan disebarkan seluruh dunia. Jadi, tanggal 4 itu kesepakatan antara ICIJ dan seluruh parnertnya untuk memberitakan adanya dokumen Panama, sehingga heboh lah di Rusia, British Virgin Island. Jadi, wartawan-wartawan di sana juga bekerja menelusuri seperti kami," ujarnya.
"Untuk Sandiaga Uno kebetulan kami sudah konfirmasi sebelum tanggal 4, seminggu sebelumnya, waktu Sandiaga Uno ada pertemuan ke tempat kami. Secara berangsur, kami konfirmasi ke yang lainnya," sambungnya.
Yang menarik, lanjut Ari, ada sejumlah nama orang tidak terkenal dari 800-an nama warga Indonesia yang menjadi klien Mossack Fonseca.
"Ada beberapa nama orang Indonesia yang tidak terkenal, nggak pernah muncul, nggak ada di google. Tapi, nama-nama orang kami kawinkan dengan database kami, sehingga mengerucut pada satu orang ternama tertentu. Oh ternyata ada nama orang ini. Oh sepertinya dia temannya si pengusaha ini. Lalu, dicek lagi nama orang Indonesia yang tidak terkenal lainnya, oh ternyata ada kaitannya dengan nama yang terkenal. Jadi, kami dapat nama empat orang tidak terkenal ternyata merujuk/mengerucut pada satu nama terkenal yang lain," paparnya.
"Nah, itu kami sedang telusuri, kami ada kecurigaan bahwa mereka itu fronting, bahwa mereka hanya menjalankan bisnis orang tertentu," sambungnya. (coz)