News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WNI Disandera Abu Sayyaf

Wakil Ketua Komisi I Kritik Ucapan Menhan Jelang Deadline Sandera Kelompok Abu Sayyaf

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz mengkritik pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengenai kelompok Abu Sayyaf.

Kelompok tersebut menyandera 10 Warga Negara Indonesia (WNI).

Meutya mengatakan dalam menanganii sandera, pernyataan Menteri Pertahanan dapat memancing emosi penyandera.

"Tidak perlu dan tidak solutif," ujar Meutya melalui pesan singkat, Jumat (8/4/2016).

Pernyataan Meutya menanggapi ucapan Menhan dalam pemberitaan.

Dimana, Ryamizard menyatakan penyanderaan itu bermotif ekonomi karena kelompok tersebut kurang makan.

"Saya rasa semua harus menahan ucapan-ucapan yang kontraprpduktif terutama menjelang deadline waktu yang diberikan penyandera," tutur politikus Golkar itu.

Ia meminta Menteri Pertahanan memahami hal tersebut.

Meutya menyarankan Ryamizard tidak membuat pernyataan bila belum ada perkembangan terbaru.

"Khawatir dapat kontraproduktif," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin mengutuk tindakan pembajakan terhadap kapal Tunda Brahma 12 dan Kapal tongkan Anand 12 yang berawak 10 WNI di kawasan Filipina Selatan.

"DPR mendesak pemerintah, kepolisian, TNI dan aparat berwenang untuk mengambil langkah taktis dan bertindak cepat mengatasi pembajakan kapal tersebut, dengan tetap mengedepankan keselamatan sandera," kata Akom.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini