Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengusulkan pemerintah Indonesia melakukan lobi dengan pimpinan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) serta Moro National Liberation Front.
Hal itu untuk membantu membebaskan 10 WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf.
"Seharusnya kita meminta tolong ke MNLF dan MILF untuk meminta bantuan membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Politikus Gerindra itu mengungkapkan kedua organisasi tersebut memiliki hubungan dengan kelompok Abu Sayyaf sehingga bisa dimintai bantuan untuk membebaskan 10 WNI tersebut.
Menurutnya, kedua kelompok tersebut dapat melakukan negosiasi diplomasi.
Dapat pula dilakukan secara informal dengan melibatkan lembaga keagamaan di Indonesia.
"Melalui lembaga keagamaan, libatkan saja Majelis Ulama Indonesia, Nahdatul Ulama, dan Muhammadiyah karena jalan persuasi lebih akan menghasilkan dari pada jalur lain tidak bisa," katanya.
Fadli mengakui kelompok Abu Sayyaf cukup diperhitungkan.
Selain itu, konstitusi Filipina tidak memperbolehkan tentara di luar negara itu masuk ke wilayahnya kecuali apabila ada kerjasama pertahanan.
Ia mengungkapkan kebijakan konstitusi Filipina itu yang membuat tentara Indonesia tidak bisa masuk untuk membantu pembebasan sandera.
"Indonesia tidak memiliki kerjasama pertahanan dengan Filipina dan konstitusi Filipina tidak mengizinkan pasukan asing masuk kecuali ada kerjasama pertahanan," katanya.