News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik PKS

Fahri Hamzah Kepada Syarief Hasan: Saya Mau Bertemu Pak SBY

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah saat bertemu Syarief hasan di DPR RI, Selasa (19/4/2016)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan tak sengaja bertemu dengan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Keduanya bertemu saat berada di Media Center DPR RI, Selasa (19/4/2016) sore.

Saat keduanya bertemu, suasana ceria pun terjadi dimana keduanya saling mengumbar tawa setelah berjabat tangan.

Fahri pada sore itu sempat menjadi bahan candaan karena telah dipecat partainya, PKS‎.

Celetukan bahwa Demokrat siap menampung Fahri pun terdengar karena rumor perpindahan partai politik pria asal NTB itu santer terdengar.
Syarief pun mengatakan bahwa "nilai transfer" Fahri sangat tinggi dan diibaratkan dengan harga dua mega bintang lapangan hijau Cristiano Ronaldo dan ‎Lionel Messi.

"Pak Fahri ini nilai transfernya mahal. Bisa setara Messi atau Ronaldo," ucap Syarief.

‎Fahri pun tak luput memuji Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menjalankan kepemimpinan di Indonesia.

Dikatakan Fahri, bahwa dirinya tinggal tak jauh dari kediaman SBY dan berkeinginan menemui presiden dua periode tersebut.

"Rumah saya dekat dengan Pak SBY. Saya mau ketemu dengan beliau dan bapak juga," kata Fahri.

Fahri pun memuji SBY dalam menjalankan pemerintahan selama 10 tahun.
Menurutnya, seseorang yang dapat menjalankan pemerintahan selama dua periode bukan lah orang biasa.

"Beliau presiden dua periode. Di kepalanya tersimpan banyak ilmu, jadi saya mau bertemu beliau," ujar Fahri.

Fahri menuturkan, meski dirinya selalu ‎mengkritik selama SBY menjabat namun Ketum Demokrat itu tidak pernah marah ataupun dendam.

Dirinya pun kaget saat bertemu SBY bahwa suami dari Ani Yudhoyono itu tidak marah.

"Pak SBY waktu ketemu saya bilang 'teruskan dinda'. Saya tukang kritik Pak SBY," tuturnya.

‎Masih kata Fahri, sebagai anggota DPR sudah menjadi kewajiban memberikan kritik terhadap pemerintah karena digaransi Undang Undang.

Menurutnya, suara dari anggota DPR tidak boleh dibungkam, karena bahaya jika sebagai anggota dewan diam dan tidak menjalankan fungsi pengawasan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini