TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Banten yang baru, Brigjen Ahmad Dofiri dalam memimpin Banten mengaku selain mengedepankan penegakkan hukum, pihaknya juga akan mengedepankan kearifan lokal.
"Sebagai Kapolda yang baru, saya akan melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, Pak Boy. Karena yang sudah ada ini, sudah baik. Budaya dan kearifan lokal tidak bisa segitu saja ditinggalkan," ujar Ahmad Dofiri, Kamis (21/4/2016) di Mabes Polri.
Menurutnya tugas pokok yang akan dilakukan dirinya ialah menjaga Harkamtibnas, menegakkan hukum dan melindungi masyarakat, khususnya di Banten.
Kemudian yang menjadi perhatian serta fokus dirinya ialah perlindungan terhadap kaum minoritas di wilayah hukumnya agar tidak terjadi tindakan-tindakan intoleransi.
"Sesuai arahan Kapolri, soal intoleransi itu jadi fokus kami. Kami akan kedepankan pendekatan ke masyarakat," katanya.
Untuk diketahui sesuai dengan telegram rahasia bernomor 936/IV/2016 tertanggal 14 April 2016, Kapolri merotasi sejumlah perwira tinggi, diantaranya lima Kapolda, Kakorlantas, Kabaintelkam dan Kadiv Humas.
Jabatan Kapolda Banten yang sebelumnya Dijabat oleh Brigjen Boy Rafli Amar, kini digantikan oleh Brigjen Ahmad Dofiri.
Selanjutnya, Boy menjabat sebagai Kadiv Humas Mabes Polri, menggantikan posisi Irjen Anton Charliyan yang dipromosikan menjadi Kapolda Sulawesi Selatan.