News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Kartini

Puti Guntur Soekarno: Emansipatoris Memberi Jalan Peran Perjuangan Kaum Perempuan

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puti Guntur Soekarno

Padahal, kata Puti, Bung Karno sejatinya sudah melakukan kajian mendalam atas surat-surat Kartini, kemudian menurunkannya dalam enam buah artikel tentang perempuan Indonesia dalam buku berjudul, Sarinah.

Catatan-catatan Soekarno tentang perempuan itu, bahkan sudah dijadikan bahan ajar dalam kursus-kursus perempuan di awal kemerdekaan.

Buku Sarinah terbit pertama kali tahun 1947, itu terdiri atas 6 bab, setebal 329 halaman. Bab 1 - Soal Perempuan; Bab 2 - Laki-laki dan Perempuan; Bab 3 - Dari Gua ke Kota; Bab 4 - Martiarchart dan Patriarchat; Bab 5 - Wanita Bergerak; dan Bab 6 - Sarinah dalam Perjoangan Republik Indonesia.

Buku Sarinah karya Bung Karno adalah lampu pijar bagi bangsa ini untuk memahami posisi kaum perempuan Indonesia.

"Bung Karno berupaya mengungkapkan makna kemerdekaan dan kesetaraan perempuan ala Indonesia, bukan yang lain. Bung Besar menentang keras pergerakan feminisme Eropa yang menurutnya, mau menyamaratakan saja perempuan dengan laki-laki (hal. 11)," kata dia.

Bung Karno, kata Puti, lebih mendukung gagasan Ki Hadjar Dewantara yang mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak tergesa-gesa meniru cara modern atau cara Eropa, meski jangan pula terikat oleh paham konservatif. "Melainkan mencocokkan segala hal sesuai dengan kodratnya," katanya.

Bagi Bung Karno, berbicara tentang kesetaraan perempuan maka bicara kesetaraan dalam segala aspek, namun juga tidak berarti sekaligus menyamaratakan perempuan begitu saja dengan laki-laki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini