News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik PKS

Besok Nasib Fahri Hamzah Diputuskan

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (8/4/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus yang masih tercatat sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengaku, sampai saat ini dirinya belum merealisasikan rencana pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Fahri kemudian memuji SBY sebagai tokoh pembangun demokrasi.

"SBY sudah memimpin kita selama 10 tahun, banyak yang dilakukan, termasuk membangun fondasi demokrasi kita. Kita harus belajar," kata Wakil Ketua DPR RI Fahri usai menghadiri acara International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (23/4/2016).

Fahri didampingi oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan yang juga hadir dalam acara itu. Ia mengakui bahwa dulu ia kerap mengkritik pemerintah selama SBY berkuasa selama 10 tahun.

Entah, apa yang akan diungkapkan kepada SBY, jika realisasi pertemuan itu terjadi. Namun, juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul jauh-jauh hari sudah memberikan ancaman. Dirinya akan keluar dari Demokrat jika Fahri bergabung ke partainya.

Kini, Fahri Hamzah mendapat teguran keras dari partainya. PKS, partai yang ia dirikan memecatnya.

Tak hanya sebagai kader, namun jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR juga dicopot. Sikap resmi partainya ini, kemudian ia gugat secara hukum.

Sedianya, para pimpinan DPR RI akan membahas pergantian Fahri Hamzah sebagai Wakil Ketua DPR, Senin (25/4/2016) besok.

Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, pimpinan DPR sudah menerima surat perbaikan yang diajukan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait pergantian Fahri Hamzah.

Ade tidak mau menduga-duga apakah dengan adanya surat perbaikan yang diajukan fraksi PKS itu maka pergantian Fahri sebagai Wakil Ketua DPR dengan Ledia Hanifa bisa diproses.

Semuanya akan tergantung kesepakatan antar pimpinan dalam rapat.

"Ya dari fraksi sudah masuk, hari Senin kita akan rapat pimpinan. Teman-teman nanti dikasih tahu rapim jam berapa, apa hasilnya nanti kita lihat," kata Ade.

Fahri Hamzah melanjutkan kembali. Kritik pedas yang kerap dilontarkannya kepada SBY, juga kepada Jokowi, tak lain demi kebaikan pemerintah, bukan karena faktor kebencian personal.

"Dulu saat SBY berkuasa, kita kritik, sekarang kita puji. Nanti kalau Pak Jokowi sudah pensiun, saya puji-puji," ucap Fahri yang saat ini masih berstatus sebagai Wakil Ketua DPR.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini