TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima warga Tiongkok yang sempat diamankan pihak keamanan Lanud Halim Perdanakusuma dan pihak Imigrasi, hanya bisa berbahasa Ibunya.
Kini mereka telah dilepas pihak Imigrasi karena dokumen berupa Pasppor dan Kartu Izin Tinggal Sementara di Indonesia dimiliki kelimanya.
Sis, Warga RW 12 Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang berada diperbatasan dengan lokasi pengeboran mengaku sempat mendatangi para pekerja tersebut sekitar seminggu lalu.
Sis mengatakan, saat pegeboran dilakukan, ia kerap melihat kesalahpahaman antara pekerja asal Cina dengan pekerja asal Indonesia.
Kesalahpahaman tersebut disebabkan karena tidak ada bahasa penghubung. Para pekerja asal Cina, menurutnya sama sekali tidak dapat berbahasa Indonesia.
Selama ia tidak dilokasi pengeboran, para pekerja asing dan lokal tersebut berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh.
"Sering salah paham kadang mereka saling bentak-bentakan. Wajar saja saat mereka (pekerja Cina) meminta dibawakan selang, yang dibawa malah pipa," katanya.
Pekerja Pengeboran Tidak Gunakan Identitas Perusahaan
Sis menuturkan selama satu minggu pengeboran dilakukan, para pekerja tidak pernah menggunakan identitas perusahaan. Tidak ada label Wika dalam pakaian para pekerja baik asing maupun lokal. Sis baru mengetahui identitas perusahaan setelah menanyakannya kepada mereka.
"Tidak ada nama identitas perusahaan, mereka gunakan pakaian proyek tapi tidak ada identitas perusahaan," paparnya.
Tidak digunakannya identitas perusahaan tersebut sempat ditanyakan oleh pekerja asing kepada para pekerja lokal tersebut. Melaluinya, pekerja asal Cina menanyakan kenapa para pekerja Indonesia tidak gunakan identitas perusahaan.
"Mereka (Pekerja Cina) sempat menanyakan, kenapa tidak pakai identitas," katanya.
Saat ditanyakan, para pekerja lokal tersebut tidak tahu menahu. Menurutnya ia hanya disuruh perusahaan untuk melakukan pengeboran. Sis menduga ketidaktahuan tersebut, lantara pekerja lokal dipekerjakan oleh perusahaan ketiga.
"Mereka jawab tidak tahu, mereka hanya disuruh perusahaan ke sini," paparnya.