News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Suku Uighur ke Indonesia Pakai Visa Turis, Tapi Tujuannya Melenceng

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga teroris Uighur, Ahmet Mahmud, Altinci Bayyram, dan Abdul Basit Tuzer, di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, 13 Juli 2015 (ST File)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan suku Uighur dari Provinsi Xinjiang, Tiongkok yang datang ke Poso untuk bergabung dengan kelompok teroris Santoso masuk melalui jalur resmi.

"Mereka masuk ke Indonesia secara resmi, mereka pakai paspor turis," kata Boy, Sabtu (30/4/2016).

Hanya saja ketika tiba di Indonesia, tujuan mereka melenceng, bukannya pelesiran di tempat wisata malah bergabung dengan Santoso Cs.

"‎Ternyata mereka datang punya maksud lain, melenceng. Bangsa Uighur tertarik gabung dengan Santoso karena kesamaan ideologi," ujar Boy.

Boy menuturkan pada prinsipnya mereka merasa sejalan dengan perjuangan yang dilakukan oleh kelompok Santoso.

Lalu mereka bersimpati dengan kelompok Santoso padahal mereka orang luar.

"Etnis Uighur mulai gabung dengan kelompok Santoso sejak 2013. Sepanjang 2016 ada empat yang sudah ditangkap dan satu lagi tewas ditembak," ujar jenderal bintang satu itu.

Terpisah, Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi menjelaskan suku Uighur yang bergabung dengan Santoso berangkat dari Xinjiang menuju ke Bangkok lalu ke Malaysia kemudian Riau.

Selanjutnya mereka ke Puncak, Jawa Barat dan terbang ke Makassar Palu dan Poso melalui jalur darat.

"Masuknya orang asing tidak lepas dari kecanggihan komunikasi internet. Teknologi ini dimanfaatkan Santoso untuk mengajak siapa pun bergabung," kata Rudy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini