Bahtera yang digunakan berupa kapal bercadik dengan panjang 20 meter dan lebar 4,5 meter.
"Di dalam kapal ini tidak tersedia tempat tidur, hanya ada koridor panjang," ujarnya.
Rizal menuturkan kapal tersebut sengaja didesain sederhana sebagai replika kapal Majapahit yang pernah melintasi Sungai Brantas menuju Trowulan.
Ekspedisi ini membawa misi mengangkat dan melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya maritim Indonesia ke Jepang.
Berdasarkan catatan sejarah, kapal Majapahit beberapa kali menyentuh daratan Okinawa dan tempat-tempat lain di Jepang pada abad ke-13.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya keris bergaya Majapahit di Okinawa dan penemuan pecahan keramik Imori kerajaan Jepang pada abad ke-13 di Trowulan, Jawa Timur.