Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ketua DPD II Golkar Kutai Kartanegara, Rita Widyasari meminta pemilihan calon ketua umum digelar secara tertutup.
Ia menilai pemilihan secara terbuka dapat mengungkung kebebasan peserta memilih Caketum Golkar, terutama, DPD II yang juga pemilik suara di Munaslub Golkar.
"Kami DPD II merasa hak saya yang diambil, maunya kita pilih 'a' tapi provinsi pilih si 'c'. DPD II akan kecewa kalau diwakili provinsi," kata Rita di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu (15/5/2016).
Namun, ujarnya, bila pemilihan tertutup maka DPD II akan memiliki hak suara secara mandiri. Rita mengatakan dengan delapan calon ketua umum Golkar yang ada maka pemilihan dilakukan tertutup agar memilih secara nurani.
"Kalau terbuka atau aklamasi enggak adil, apalagi semuanya serius untuk maju. Tanding secara gentleman," kata Bupati Kutai Kartanegara itu.
Ia mengakui pilihan pengurus DPD I dengan DPD II bisa berbeda mengenai calon ketua umum Golkar. Apalagi, calon ketua umum telah bersosialisasi hingga tingkat II.
"Saya dengar 28 DPD tingkat I telah memiliki salah satu calon," kata Ketua tim sukses Azis Syamsuddin itu.