News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Babak Baru Partai Golkar

Jokowi Belum Bicara soal Kabinet Usai Golkar Dukung Pemerintahan

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Presiden Joko Widodo memastikan belum ada pembicaraan perombakan kabinet usai Partai Golkar meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP), dan bergabung dengan pemerintahan.

"Belum sampai ke sana. Belum bicara," ujar Presiden Joko Widodon di sela-sela kunjungan ke Seoul, Korea Selatan, Selasa (17/5).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini justru menghormati pilihan DPD I dan DPD II Partai Golkar yang akhirnya mendapuk Setya Novanto menjadi Ketua Umum Partai Golkar hingga 2019.

"Kami hormati semua yang merupakan pilihan dari pemilik suara di Partai Golkar, kami hormati," ujarnya.

Novanto meraih suara terbanyak pada voting tertutup yang digelar dalam Munaslub Partai Golkar sejak Selasa (17/5/2016) dini hari.

Proses pemilihan berlangsung cukup alot setelah Novanto dan Ade Komarudin berhasil meraih 30 persen suara. Pada putaran pertama, Novanto meraih 277 suara dan Ade Komarudin meraih 173 suara.

Pemilihan seharusnya masuk ke tahap kedua dengan memilih Novanto atau Ade. Namun, pemilihan tahap kedua ini tidak berlanjut setelah Ade menyatakan mundur dari pemilihan dan mengalihkan dukungannya untuk Novanto. Dengan keputusan itu, Novanto pun terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar hingga periode 2019.

Menanggapi keluarnya Golkar dari Koalisi Merah Putih (KMP), Politisi PDIP Hendrawan Supratikno menegaskan bahwa ada suatu kepentingan yang mendasari keinginan Golkar untuk mendukung pemerintah.

"Iya pasti, hari gini tidak ada makan siang gratis. ARB kan selalu bilang kalau akan dihadapi secara taktis, berarti memang ada kepentingan yang sifatnya sesaat," ujar Hendrawan.

Hendrawan mengklaim tebakannya yang selalu tepat, kini belum dapat memprediksi bahwa Golkar akan masuk kabinet atau tidak, namun potensi itu bisa saja terjadi usai Munaslub Golkar.

"Reshuffle itu pasti ada dan ada orang baru, apakah dari Golkar atau tidak? Saya masih belum tahu. Itu tergantung presiden," katanya.

Rapat Paripurna Munaslub Golkar menghasilkan sejumlah keputusan politik.

Keputusan tersebut dibacakan oleh Sekretaris Rapat Paripurna Siti Aisyah di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (16/5/2016) kemarin.

Golkar memutuskan untuk tidak berada dalam Koalisi Merah Putih (KMP). KMP merupakan kumpulan partai politik pendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa di Pilpres 2014.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini