TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan harapannya kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menghadirkan empat anggota Brimob yang menjadi pengawal Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurachman.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan menyampaikan surat kepada Tito.
"Nantikan ada komunikasi via surat. Seperti disampaikan pimpinan KPK dalam waktu dekat akan ada pertemuan dengan Kapolri," kata Priharsa, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Empat polisi tersebut adalah Brigadir polisi Ari Kuswanto, Brigadir polisi Dwianto Budiawan, Brigadir Polisi Fauzi Hadi Nugroho dan Inspektur Dua Andi Yulianto.
Mereka sebelumya diberangkatkan ke Poso untuk mengikuti Operasi Tinombala menangkap teroris Santoso.
Berhubung Santoso telah tewas, Priharsa mengaku masih harus membicarakan tempat rencana pemeriksaan keempat polisi tersebut.
"Itu belum dipastikan. Kan begitu akan dilakukan pemeriksaan itu akan disertai dengan surat permintaan penghadapan," kata dia.
KPK sebenarnya sudah pernah menyurati Kapolri sebelumnya Jenderal Badrodin Haiti.
Soal Ulangan Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
Badrodin, menurut Priharsa, juga mengungkapkan akan membantu KPK.
Namun, Badrodin kini tak lagi menjabat Kapolri karena telah pensiun.
Keempat polisi tersebut diduga kuat adalah para pengawal Nurhadi dan dianggap tahu mengenai penyidikan yang sedang dilakukan KPK.
Apalagi, KPK telah menyita uang Rp 1,7 miliar dari rumah Nurhadi.
Uang tersebut hingga kini belum terverifikasi peruntukkannya.
KPK sebenarnya telah memanggil para polisi tersebut tiga kali. Setelah melayangkan surat ke Kapolri sebelumnya Jenderal Badrodin Haiti mengatakan mereka telah diberangkatkan ke Poso untuk mengikuti operasi Tinombala menangkap teroris Santoso.