Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto prihatin atas terjadinya kerusuhan berujung terhadap pembakaran Vihara yang terjadi di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2016) malam.
Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini menegaskan, pembakaran rumah ibadah telah mencenderai kerukunan umat beragama di Indonesia.
Menurutnya Novanto, seharusnya hal tersebut tidak terjadi, jika sikap saling menghormati dan menghargai dipegang teguh antar pemeluk umat beragama.
"Tindakan pembakaran rumah ibadah, pasti akan menimbulkan ketegangan," kata Novanto, di sela-sela kunjungannya di Pulau Senoa, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (30/09/2016) dalam keterangan yang diterima wartawan.
Menurutnya setiap persoalan yang muncul seharusnya dapat diselesaikan dengan jalan dialog dan musyawarah, bukan dengan kekerasan.
"Kekerasan akan menimbulkan masalah baru," imbuhnya.
Novanto berharap, peristiwa pembakaran rumah ibadah di Tanjung Balai dapat diselesaikan secepatnya agar masayarakat kembali tenang dan damai.
Untuk itu Novanto meminta kepada aparat berwenang dapat meredam dan menengahi pertikaian tersebut agar tidak merembet ke wilayah lain.
"Kami minta aparat kepolisian dapat menengahi konflik ini sehingga tidak meluas kemana-mana" kata Novanto.