Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengakuan gembong narkoba Freddy Budiman soal keterlibatan oknum BNN, Polri dan Bea Cukai dalam jaringan barang haram itu di Indonesia cukup mengejutkan.
Pemerintah diminta lebih serius memberantas narkoba hingga ke elite-elite penegak hukum.
Anggota Komisi IX DPR RI, Ahmad Zainuddin mendorong pemerintah untuk lebih serius memberantas narkoba, terutama berkaitan dengan pengakuan Freddy sebelum dihukum mati.
"Kami, fraksi PKS selalu dorong pemerintah untuk berantas narkoba, untuk tidak main-main dengan narkoba. Berita kesaksian Freedy tentang narkoba sangat membuat kita prihatin," ujar Zainuddin dalam keterangannya, Senin (15/8/2016).
Politikus PKS itu mengapresiasi kemajuan-kemajuan yang dicapai Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam pemberantasan narkoba.
Namun dengan terungkapnya pengakuan Freddy, BNN harus lebih berani melakukan pemberantasan narkoba hingga menyentuh oknum-oknum penegak hukum.
Zainudin juga mengatakan, PKS terus berkomitmen mendukung pemberantasan narkoba. Hal itu dibuktikan dengan perjanjian kerja sama antara FPKS dengan BNN.
15 Latihan Soal PKN Kelas 1 SD Bab 1 Kurikulum Merdeka, Pilihan Ganda dan Esai Lengkap Kunci Jawaban
Kartu Prakerja Gelombang 65 Ditutup Malam Ini, Segera Daftar! Ini Syarat & Cara Mengikuti Programnya
"Fraksi PKS di DPR sudah beberapa kali melakukan tes urine bekerjasama dengan BNN. Ada Pakta Integritas. Kami mungkin satu-satunya fraksi yang sering melakukan tes urine," cetusnya.
Zainuddin juga mengajak masyarakat untuk melindungi keluarga dan lingkungannya dari pengaruh narkoba. Menurutnya, angka penduduk Indonesia yang terjebak narkoba dari tahun ke tahun terus meningkat.
"Melihat ancaman-ancaman tadi, majelis taklim menjadi sarana penting untuk membentengi anak-anak muda, demi masa depan umat. Di sinilah peran ibu-ibu mengoptimalkan majelis taklim untuk membina masyarakat," ujar dia.