Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki menilai saat ini Indonesia sekarang ini tidak punya martabat. Parameternya orang Indonesia menjadi pekerja kasar di negeri orang.
"Indonesia sekarang tidak punya martabat. Di Hongkong jadi kuli, di Arab diperdagangkan , di Malaysia jadi tukang kebun. Punya kemandirian tidak?," ujar Ruki di depan peserta deklarasi Rumah Amanah Rakyat di Gondangdia, Menteng, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Ruki tidak mau Jakarta seperti Singapura, di mana orang melayu asli justru terpinggirkan dan banyak bekerja pada sektor informal.
"Dimana orang melayu sekarang, paling paling jadi tukang parkir, sopir. Di negeri melayu pemimpinnya harus melayu. Saudara semua, kita harus bangkit kembali merebut ke Indonesiaan kita," paparnya.
Entah menyindir siapa, dalam sambutannya Ruki mengatakan jika pemimpin yang pancasilais nampak dari ide, tegas, dan cerdas.
Bukannya pura-pura-pura jujur, cerdas, tegas.
"Saya mantan polisi, penegak hukum. Jangan berani ke (rakyat kecil) tapi ke atas (orang kaya/pengusaha) tidak berani," katanya.
Sejumlah tokoh hadir dalam deklarasi 'rumah' yang didirikan untuk berdiskusi dan mencari pemimpin yang pancasilais tersebut, seperti Jenderal Purn TNI Djoko Santoso, Mayjen Purn TNI Prijanto, Laksamana Purn Tedjo Edhy Purdjianto, Yusril Ihza Mahendra, Lily Wahid, dan lainnya.