TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jakarta Raya menolak berpartisipasi mengikuti lomba foto dan video dalam rangka HUT ke-71 TNI yang diselenggarakan Puspen TNI.
Aksi tersebut sebagai buntut tindak kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU Lanud Medan terhadap Array Argus wartawan Tribun Medan dan Andry Safrin wartawan MNC TV.
Dua wartawan tersebut menjadi korban kekerasan oknum TNI saat menjalankan tugas peliputan aksi ujuk rasa warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (15/6/2016).
"Dengan ini kami Pengurus IJTI Jakarta Raya protes keras dan meminta agar kasus tersebut diselesaikan secara hukum yang berlaku," kata Ketua IJTI Jakarta Raya Fajar Kurniawan dalam keterangannya, Selasa (30/8/2016).
Sikap IJTI Jakarta Raya tersebut sebagai bentuk solidaritas atas tindak kekerasan yang dilakukan oknum-oknum TNI AU Lanud Medan.
"IJTI Jakarta Raya sekali lagi secara tegas menolak ikut dalam perlombaan yang diadakan TNI hingga kasus ini benar-benar selesai," katanya.