TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menilai langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon kepala Badan Intelijen Nasional sudah tepat.
Ia meyakini, penunjukan itu bukan karena intervensi atau desakan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.
"Kalau mengikuti keinginan Bu Mega kan mestinya (Budi Gunawan) jadi Kapolri," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Sebelumnya, Jokowi memang pernah menunjuk Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri pada 2015 lalu.
Namun, mantan ajudan Megawati itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Meski sudah lolos uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR dan menang atas gugatan praperadilan, Jokowi membatalkan pencalonan Budi Gunawan dan akhirnya mengajukan Badrodin Haiti sebagai calon kepala Polri.
Setelah Badrodin pensiun, Jokowi memutuskan menunjuk Tito Karnavian sebagai kepala Polri.
"Jadi jangan lihat semua kebijakan Presiden hasil tawar-menawar," ucap Idrus.
Idrus meyakini, Presiden Jokowi menunjuk Budi murni karena kinerja dan prestasinya.
Oleh karena itu, Idrus menekankan, Partai Golkar akan mendukung penuh pencalonan Budi.
Menurut dia, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sudah menginstruksikan fraksi di DPR untuk mengawal proses pencalonan Budi agar berjalan dengan baik.(Ihsanuddin)