TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menampik isu barter dalam penunjukan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala BIN oleh Presiden Joko Widodo.
Ia mengatakan isu barter antara PDIP dan Jokowi terlalu beresiko jika menyangkut Pilkada DKI.
"Nggak lah, terlalu beresiko kalau Pilkada DKI. Pilkada DKI biasa aja, hanya karena Gubernurnya kontroversial, makanya begitu," ujar Fahri, saat ditemui di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2016).
Ia tidak menampik posisi Gubernur DKI Jakarta yang sangat strategis, namun posisi tersebut tidak lantas membuat sejumlah pihak melakukan deal politik.
"Saya nggak percaya apapun, Gubernur ya Gubernur. DKI itu posisi Gubernurnya kalau dibilang strategis ya strategis tapi biasa aja," katanya.
Menurutnya, Komjen Pol Budi Gunawan memiliki kredibilitas dan layak menjadi Kepala BIN tanpa ada unsur barter.
"BG (Budi Gunawan) orang karir," katanya.
Lebih lanjut, ia pun menuding Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang membuat isu tersebut muncul lantaran terlalu banyak bicara.
"Sebenarnya ini karena Ahok aja, karena terlalu banyak bicara politis, seharusnya dia fokus aja menjadi pelayan masyarakat," ujarnya.