Di rumah sakit tersebut ia kemudian di rontgen.
Setelah diperiksa, Iswanto kemudian kembali dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Di rumah sakit pusat tersebut ia mengaku baru ditangani secara serius.
"Dari Cipto (RSCM) kemudian diketahui terdapat 38 titik luka disekujur tubuh saya," katanya.
Salah satu titik organ yang mengalami luka parah yakni mata.
Sehingga malam harinya harus dilakukan operasi.
Iswanto ingat betul yang melakukan operasi adalah Nila Moeloek yang kini menjabat Menteri Kesehatan.
"Beliau yang melakukan operasi, ia bilang cukup parah dan mengatakan mata saya tidak akan berfungsi baik," katanya.
Setelah dioperasi di RSCM beberapa hari kemudian, ia di pindahkan ke rumah sakit Medistra.
Setalah mulai pulih, ia kemudian kembali dioperasi lantaran masih ada serpihan logam di mata sebelah kanan.
"Kurang lebih saya dirawat satu bulan lima hari," paparnya.
Pengobatan dan penyembuhan tidak berhenti disitu saja.
Iswanto mengaku harus mengikuti konsultasi pemulihan psikologis selama enam bulan.
"Sebagai seorang korban, saya harus bangkit tidak terpuruk, kehidupan harus berjalan membesarkan anak-anak, itu motivasi saya untuk sembuh," katanya.
Bersyukur, Iswanto kini masih bekerja di Kedubes Australia.
Setelah semua pengobatan ditanggung pihak Australia, sejak 2007, pihak Kedubes mengangkatnya sebagai seorang staf.
"Bersukur saya pihak Kedubes masih memberdayakan kami," katanya.