TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Kebijakan Presiden Joko Widodo yang mengangkat Jack Ma yang berasal dari China sebagai penasehat ekonomi ditentang ulama asal Sumatera Utara, yang meminta untuk mendahulukan anak bangsa sendiri dibandingkan bangsa luar.
Hal ini diungkapkan Al-Ustadz Heriansyah saat mengisi Pengajian Akbar di Raz Garden Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA), Sabtu (10/9/16).
“Presiden kita baru saja mengangkat Jack Ma dari China menjadi penasehat Ekonomi, apa gak ada lagi orang di negeri yang dapat menasehati beliau,” kata Heriansyah.
Dia lalu mengutip dasar pertimbangan untuk mengangkat pemimpin seperti dalam surat Al Imran ayat 38, Allah SWT berfirman yang artinya:
"Jangan orang-orang yang beriman mengambil orang-orang kafir menjadi pemimpin dengan meninggalkan orang-orang yang seagama dengan kita. Siapa-siapa yang melakukan itu maka tidak ada lagi hubungan Aku dengan dia.”
Pernyataannya itu dianggapnya bukan rasis tapi sudah menjadi syariat Islam yang menekankan "jangan jadikan orang-orang dari luar kita menjadi pemimpin."
Dia mengutip perkataan Nabi Muhammad bahwa jangan kamu meminta cahaya apinya dari orang musyrik. Artinya adalah jangan meminta pendapat orang-orang musyrik.
"Karena saran dan pendapat dari mereka berasal dari hati mereka. Adapun hati mereka Allah telah jamin mereka tidak pernah suka melihat engkau mendapatkan kebaikan. Kalau ada ungkapan 'kafir yang jujur lebih baik dari muslim yang korup' ini perkataan dari iblis,” ujarnya.
Menurutnya membandingkan seharusnya muslim yang jujur lebih baik dari kafir yang jujur. Bahkan lebih baik lagi muslim yang korup lebih baik dari kafir yang jujur.
Alasannya karena Al-qur’an mengatakan bahwa seburuk-buruk kejahatan itu adalah kekafiran. "Jadi jangan termakan propaganda-propaganda iblis seperti ini," katanya.
Islam Indonesia kata Heriansyah saat ini mengalami degradasi.
"KH. Ahmad Dahlan pernah berkata semasa hidup, bahwa Allah SWT menjamin Islam di dunia tetap ada sampai akhir kiamat, tapi Allah SWT tidak menjamin Islam tetap ada di Indonesia sampai akhir zaman nanti,” katanya.
“Dulu Spanyol itu adalah sebuah negara Islam yang besar, sampai tahun 1200 Masehi, namanya Andalusia, kemana Islam sekarang di Spanyol, hilang. Banyak bukti peradaban Islam yang berubah di Spanyol sampai saat ini dapat kita lihat”.
“Konsep persaudaraan dalam Islam itu sangat kuat. Jangan menyakiti saudara sendiri, karena itu sama saja menyakiti anggota tubuh kita sendiri. Bersaudara itu jangan meninggalkan saudara kita demi memberikan loyalitas kepada seorang yang beda akidah dengan kita, Itu tidak boleh. Jangan mengabaikan saudara kita,” Tegas ustadz.