News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada 2017

Jelang Pilkada Bombana Elektabilitas Calon Petahana Menurun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam (kanan) melantik dan mengambil sumpah jabatan pejabat Bupati Bombana, di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (31/8/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menggelar survei mengenai peta politik menjelang pilkada Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara tahun 2017 mendatang.

Hasil jajak pendapat itu menunjukkan bahwa elektabilitas Wakil Bupati Bombana, Masyhura Ilah Ladamay mengalahkan bupati Bombana saat ini yaitu H.Tafdil.

Elektabilitas, Masyura Ilah 36.2% sementara H.Tafdil hanya 29.3%.

Direktur Eksekutif LKPI, Khairul Affan dalam siaran pers yang diterima Tribunnews mengatakan selain kedua tokoh tersebut ada juga mantan Bupati Bombana, Atiekurahman yang hanya memperoleh elektabilitas dalam survei tersebut sebesar 5.2% disusul tokoh lainnya yakni Karsa Jaru Munara tingkat elektabilitasnya hanya 7,2 %, Ahmad Mujahid 3,2%, Sahrun Gaus 2,3%, Andi Firman 2.2%, Burhanuddin 2.2 %, Syafruddin 1.9 % dan Abdul Jalil 1.8 % serta 8,5% masyarakat Bombana belum menentukan pilihannya.

“Kalahnya elektabilitas H. Tafdil dari wakilnya besar kemungkinan terkait rencana pemanggilan Tafdil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi juga terperiksanya Tafdil oleh Tipikor Polda Sultra terkait penerimaan gratifikasi 12 M dalam penerimaan CPNS K1 dan K2,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut Khairul, meningkatnya Masyhura Ilah Ladamay karena sudah sangat dikenal oleh masyarakat Bombana sebagai Wakil Bupati.

Tak hanya itu, kata Khairul, Masyhura Ilah Ladamay juga dianggap sebagai Wakil Bupati yang mewakili kaum perempuan yang dianggap bersih dari KKN.

Lebih jauh, Khairul memaparkan dari hasil survei LKPI untuk tingkat Popularitas, H. Tafdil selaku Bupati petahana mampu unggul tipis, yatu 89.7% dengan Wakilnya, Masyhura Ilah Ladamay yang mencapai 89.5%, disusul mantan Bupati Bombana Atiekurahman mencapai 69,2%.

Sedangkan tokoh-tokoh lainnya tingkat popularitasnya masih di bawah 50%, yaitu masing-masing Karsa Jaru Munara 48.7%, Ahmad Mujahid 43.6%, Andi Firman 41.7 %, Sahrun Gaus 41.4 %, Burhanuddin 39.1 %, Syafruddin 30.8 % dan Abdul Jalil 20.1 %.

“Untuk tingkat akseptabilitas Masyhura Ilah Ladamay 40,2 %, H. Tafdil 32.8%, Karsa Jaru Munara sebesar 11.6% bisa mengungguli mantan Bupati Bombana sebelumnya Atiekurahman yang hanya sebesar 7.2 %. Selanjutnya berturut-turut Ahmad Mujahid 2.1%, Sahrun Gaus 2.0 %, Andi Firman 1.4 %, Burhanuddin 1.0 %, % dan Abdul Jalil 0.8 %. Syafruddin 0.5%,” paparnya.

Sementara itu untuk tingkat kapabilitas, menurut Khairul Masyhura Ilah Ladamay lebih tinggi yaitu mencapai 45,1 % dibandingkan Bupati Petahana, H. Tafdil, yang hanya mencapai 30.2%.

"Tingginya kapabilitas Masyhura Ilah Ladamay karena masyarakat menganggap Masyura lebih bisa mendekati masyarakat Bombana untuk berusaha memecahkan berbagai persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Bombana saat ini,” tegasnya.

Tingkat kapabilitas untuk tokoh lainnya yakni mantan Bupati Bombana Atiekurahman tingkat kapabilitasnya hanya sebesar 10.5%, Karsa Jaru Munara 5.4 %, Ahmad Mujahid 3.1%, Andi Firman 1.6 %, Sahrun Gaus 1.4 %, Burhanuddin 1.1 %, Syafruddin 0.8 % dan Abdul Jalil 0.8 %.

Survei digelar dimulai pada tanggal 18 Agustus hingga 27 Agustus 2016 di 22 kecamatan di 323 titik lokasi TPS -TPS yang pada waktu lalu digunakan untuk Pemilu Presiden tahun 2014.

Pemotretan ini dilakukan melalui jajak pendapat kepada calon pemilih di lokasi tersebut, dengan jumlah responden sebanyak 1.212 penduduk Kabupaten Bombana yang memiliki hak pilih dari jumlah DPT sebesar 107.444 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) saat Pemilu Presiden tahun 2014 lalu.

Survei ini mengunakan metode multi stage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 % serta tingkat Margin of Error +/- 2.8 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini