News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan Freddy Budiman

Cerita Suka Duka Hendardi Terlibat dalam Tim Investigasi Kasus Freddy Budiman

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Tim Pencari Fakta Gabungan pengakuan Freddy Budiman yang juga Direktur SETARA Institute Hendardi saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (11/8/2016). Tim Pencari Fakta Gabungan bertugas membuktikan ada tidaknya dugaan keterlibatan pejabat Polri sebagaimana testimoni Freddy yang ditulis Haris Azhar dengan masa investigasi selama satu bulan yang kemudian akan dievaluasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN

‎Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga orang dari eksternal Kepolisian yakni Hendardi, Ketua Setara Institute, Effendi Gazali, Akademisi dan Poengky Indardi, komisioner Kompolnas diminta Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian bergabung dalam Tim Investigasi Polri.

Saat ditanya soal suka duka selama bergabung di tim, Hendardi dengan semangat dan bersedia berbagi menceritakan pengalamannya.

"Ada suka dan dukanya. Sukanya saya senang mendapat kepercayaan dari Polri membantu mereka ditengah pandangan publik yang minus pada Polri," katanya.

Selain itu, selama sebulan ini, Hendardi harus berkorban mengesampingkan jadwal acara atau kepentingannya demi menuntaskan kerja tim investigasi.

Tidak jarang, Hendardi harus ke luar kota hingga begadang siang dan malam untuk melakukan pemeriksaan pada saksi dan mengumpulkan keterangan.

"Gak siang, gak malam saya begadang terus. Dan sabtu minggu pun tidak bisa kemana-mana," imbuhnya.

‎Hendardi melanjutkan saat awal pun curhatan atau nyanyian Freddy sudah dinilai sumir dan bukti awal tidak cukup kuat untuk menemukan kebenaran adanya aliran dana Rp 90 miliar ke pejabat Mabes Polri.

Tidak hanya itu, masa-masa sulit dilakoni tim saat dua minggu pertama, dimana mereka merasa perjalanan masih tidak ada titik terang atau gelap gulita.

"Sangat sulit buat kami mengungkap kebenaran ini. Dua minggu pertama kami seperti orang buta dan itu gelap gulita, benar-benar dalam kegelapan. Tapi setelah itu sambil berjalan seluruh rangkaian pemeriksaan bisa dilakukan," singkatnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini