TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua DPR, Marzuki Alie mengaku sedih dengan isu tertangkap tangannya Ketua DPD RI, Irman Gusman.
Menurut Marzuki jika benar, maka ini benar-benar menghilangkan kepercayaan publik terhadap parlemen di Indonesia.
“Tanpa kasus ini saja, masyarakat sudah selalu berpikir negatif dengan parlemen.Dengan kasus ini maka benar-benar akan menghilangkan kepercayaan masyarakat akan parlemen,” ujar Marzuki di Jakarta, Sabtu (17/9/2016).
Marzuki pun heran, jika dengan sedikit kewenangan saja, anggota DPD termasuk ketuanya bisa bermain anggaran, bagaimana jika DPD mendapatkan kewenangan yang lebih besar.
”Ini tidak punya kewenangan atau sedikit kewenangan saja mereka yang tertangkap tangan ini bisa menjadi calo proyek, gimana kalau kewenangannya ditambah seperti yang mereka selalu inginkan? Saya malu benar dengan kondisi ini,” kata Marzuki.
Marzuki mengaku ketika dirinya menjadi ketua DPR sempat bersitegang dengan pimpinan DPD terutama terkait pembangunan kantor perwakilan DPD di daerah.
Hal ini menurut Marzuki karena banyak ketidakwajaran dalam proyek tersebut.
“Buat saya aneh saja, ketika itu mereka menyerang DPR dengan rencana pembangunan gedung DPR, tapi mereka sendiri mau bangun gedung DPD di daerah dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal. Ketika itu saya lawan dan tidak jadi,” ujarnya.
Keanehan pertama menurut Marzuki karena harga yang dianggarkan diluar batas normal dan sangat mahal.
Kedua untuk apa membangun kantor perwakilan megah di daerah, sementara mereka selalu berkantor di Jakarta dan hanya ketika reses saja mereka ke daerah.
“Itu anggarannya miliaran rupiah. Mereka mau bangun gedung mewah. Untuk apa?Mereka setiap daerah kan cuma 4 orang, dan mereka ke dapilnya cuma saat reses saja. Kalau dibangun 4 lantai, satu anggota satu lantai.Ini kan diluar batas kewajaran,” katanya.
Untungnya, kata Marzuki, rencana itu bisa digagalkan DPR.
Namun dirinya mengaku heran kalau saat ini anggaran pembangunan itu kemudian disetujui kembali dan DPD membangun kantor perwakilannya itu.
"Pasti banyak yang terlibat disini,” ujarnya.
Marzuki pun yakin, jika benar Irman yang tertangkap, maka kasus OTT ini hanya menjadi pintu masuk untuk membongkar kasus-kasus lainnya di DPD RI.
Menurutnya akan banyak pihak yang akan terseret dalam kasus ini mengingat posisi Irman sebagai ketua DPD RI.
”Saya kira isu bahwa ini pengalihan isu dan sebagainya susah diterima kalau kasusnya OTT yah. Saya pikir, ini akan menjadi pintu masuk buat KPK membongkar permainan di DPD selama ini. Kalau ini yang terjadi maka isu pembubaran DPD akan semakin menguat karena selama ini DPD juga tidak memiliki fungsi yang kuat,” katanya.