TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya untuk merealisasikan pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Kali ini yang dilakukan pemerintah adalah mengundang Abdul Hamid Abu Sulayman, Ketua Dewan Komisaris International Institute of Islamic Thought (IIIT).
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, yang menerima Ketua Dewan Komisaris IIIT di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2016), kepada wartawan mengatakan Abdul Hamid adalah orang yang berpengalaman membangun International Islamic Universities Malaysia di Kuala Lumpur.
"Dia pengalamannya dan banyak menulis buku. Kita minta advice (nasihat) dia, bagaimana universitas internasional yang baik," ujarnya kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden.
Islam yang akan diajarkan di UIII adalah Islam yang moderat dan rahmatan lil'alamin, atau Islam yang membawa kemaslahatan untuk semua pihak di alam semesta.
Selain itu UIII juga harus mengajarkan ahlak kepada peserta didiknya, dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir.
"Tentu ini tidak mudah," ujarnya.
Abdul Hamid dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, punya potensi besar untuk membangun UIII.
Terlebiih karena Indonesia bisa menjaga pluralitasnya, di saat sejumlah negara Islam dilanda konflik.
"Saya percaya (ini) akan membuat dunia Islam kembali kuat. Saya percaya akan ada masa depan yang lebih cerah (untuk dunia Islam)," katanya.