Buku itu dijual satu paketnya seharga Rp. 80.000. Satu paket buku LKS terdiri dari 10 mata pelajaran.
"Kami tidak pernah memerintahkan sekolah untuk membeli buku paket LKS, begitu pun UPT," kata Mathodah.
Kendati demikian pihaknya tidak memungkiri penyebaran buku LKS itu tidak diawasi pihaknya. Jajarannya juga belum ada rencana untuk memberikan langkah hukum terkait persoalan tersebut.
"Buku ini di luar kewenangan kami. Ada oknum yang memanfaatkan situasi ini," ungkapnya.
Kepala BNN Tangerang Selatan, AKBP Heri Istu menuturkan kalimat yang terdapat di buku LKS mengandung unsur narkoba yang diajarkan kepada anak sekolahan.
"Mungkin ada kesalahan dari penerbitnya. Kami akan panggil penerbitnya. Apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian," papar Heri. (*)