Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berharap acara doa bersama masyarakat yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016) pagi dapat menjadi langkah dasar dalam mempertahankan persatuan NKRI.
Hal itu dikatakannya saat memberi sambutan dalam gelaran "Istighosah dan Doa Keselamatan Bangsa" yang dihadiri ribuan peserta.
Ia mencontohkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjadi tersangka atas kasus dugaan penistaan agama, tidak boleh menjadi sumber pemecah belah bangsa.
"Saya mengimbau agar proses ini dikembalikan kepada hukum dan tidak dicampuradukkan ke ras, suku dan lain-lain," ujar Tito, Jumat (18/11/2016) pagi saat memberi sambutan.
Indonesia yang saat ini memasuki gejolak demokrasi pilkada serentak di 101 provinsi/kabupaten, menurutnya hal tersebut adalah bagian dari sistem politik yang memberikan hak kepada semua warga untuk memilih pimpinannya.
"Selanjutnya, apa yang kita lakukan bersama tentu tidak ada artinya kalau tidak mendapatkan bantuan dari Allah," kata Kapolri.
Pantauan Tribunnews.com, sejak pukul 07.15, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah berada di tengah-tengah para jemaah Istigasah.
Selain keduanya, hadir juga Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Muchammad Iriawan.