TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Nada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacuddu tiba-tiba meninggi ketika ditanya mengenai penculikan dua nelayan warga negara Indonesia (WNI) di perairan Sabah, Malaysia, pada Sabtu (5/11/2016) lalu.
Dia mengatakan sudah sering memperingatkan agar pelaut Indonesia tidak melintasi jalur tersebut. Menurut dia, jalur tersebut rawan tindak kejahatan maritim.
"Saya tuh kesal, berulang-ulang sudah saya bilang jangan ke sana, jangan ke sana, eh malah ke sana lagi," ujar Ryamizard saat ditemui di hanggar final assy fixed wing PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (25/11/2016).
Baca: Dua WNI yang Disandera adalah TKI Ilegal
Baca: Menteri Retno Sebut Dua ABK Asal Indonesia Disandera di Sulu
Ryamizard mengatakan, meski sudah diperingatkan, para nelayan kerap membandel dan tetap pergi ke perairan Sabah.
"Seperti punya anak, kita terus bilang jangan main di jalan, nanti ketabrak," ucapnya.
Meski demikian, Ryamizard memastikan pihaknya akan tetap menyelamatkan dua nelayan tersebut.
"Walaupun kesal, kita berusaha selamatkan," ujarnya.
Ryamizard kembali mengingatkan bahwa pihaknya melarang para nelayan ataupun nakhoda kapal melintasi perairan Sabah, Malaysia, demi keselamatan mereka.
"Jangan berulang-ulang, memangnya kerjaan cuma menyelamatkan. Masih banyak kerjaan lain," ucapnya.
Penulis: Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana