Berlanjut dari penangkapan terhadap Ika Puspitasari, dilakukan penangkapan pula di Solo, Minggu (18/12/2016) terhadap dua terduga teroris yakni Tri Setiyoko (TS) dan Yasir (YSR).
Tri Setiyoko, warga Kampung Sewu ditangkap saat sedang kerja bakti.
Sementara Yasir, warga Kampung Losari ditangkap sekitar satu jam setelah Tri Setiyoko ditangkap.
Selain menangkap keduanya, Densus 88 juga melakukan penggeledahan.
Penggeledahan pertama di rumah Tri Setiyoko, Densus 88 menemukan bahan kimia, paku seberat 10 kilo gram, telepon genggam, dan peralon.
Sedangkan di rumah Yasir, polisi menemukan beberapa dokumen, termasuk empat paspor milik Yasir.
"TS dan YSR ini hasil pengembangan dari yang di Purworejo. TS dan YSR berperan sebagai peracik bom yang akan diledakkan oleh Ika Puspitasari," kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Mengenai target bom bunuh diri di luar Pulau Jawa, Martinus mengaku hal tersebut masih dalam penyelidikan dan perlu dikonfirmasi lagi kepada para terduga teroris.
Namun, menurut informasi yang berkembang, sasaran di luar ā€ˇPulau Jawa yang dimaksud yakni, Pulau Bali, tepatnya Ika Puspitasari akan beraksi saat pergantian tahun baru 2017 nanti.
Tasikmalaya
Di waktu yang hampir bersamaan, Densus 88 Mabes Polri menangkap suami dan istri yang menyewa rumah di Jalan Padasuka, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.
Penggerebekan dilakukan sekitar pukul 04.30 WIB. Suami dan istri itu diduga terlibat ke dalam kelompok teroris Solihin yang ditangkap beberapa waktu lalu.
"Tim Densus 88 Mabes Polri dibantu Polres Tasikmalaya menangkap terduga teroris," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, kepada wartawan.
Dikatakan, terduga teroris yang ditangkap berinisial TS alias Ummu Abza (37) dan HG. Keduanya digiring ke Markas Polres Tasikmalaya Kota untuk dimintai keterangan.
Menurut Yusri, TS ditangkap atas dugaan keterlibatan, menawarkan jihad, memberikan motivasi dan mempertemukan DYN, pelaku rencana serangan teror di Bekasi dengan Solihin.