TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menghentikan sementara dua kegiatan yang biasa dilakukan oleh para taruna yaitu, kegiatan Drum Band dan Pedang Pora.
Karena, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh tim internal Kemenhub, dua kegiatan tersebut yang menjadi pemicu kekerasan yang terjadi beberapa waktu lalu di STIP.
“Kami akan menghentikan seluruh kegiatan pelatihan drumband di STIP, sampai iklimnya kondusif. Karena itulah kondisi yang dijadikan sebagai alasan terjadinya kekerasan dalam kampus. Tidak hanya drum band, tapi juga latihan pedang pora,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai memberikan pengarahan kepada para pengelola sekolah, dosen dan Taruna di seluruh sekolah Perhubungan yang ada di Jabodetabek, Jumat (13/1/2017).
Menhub Budi mengatakan, dari hasil investigasi dapat disimpulkan bahwa dua kegiatan tersebut dapat menimbulkan potensi untuk melakukan kekerasan antar taruna, yaitu dengan cara perploncoan.
Pengehentian dua kegiatan tersebut, diharapkan dapat memberi pembelajaran positif bagi para taruna untuk mencegah kejadian perploncoan itu terjadi lagi.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh tim internal Kemenhub, diketahui bahwa kejadian pemukulan yang dilakukan oleh empat taruna tingkat II terhadap enam taruna tingkat I, berkaitan dengan kegiatan drum band.
“Para taruna harus rela kegiatan ini dihilangkan. Ini adalah suatu proses dimana kita mengedukasi, ada penyesalan kolektif, yang kedepannya diharapkan bisa memagari dan membentengi para taruna dari perbuatan-perbuatan tersebut,” ungkapnya.
Kedepan, Menhub mengungkapkan, akan mengganti kegiatan tersebut dengan kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan kasih sayang antar taruna.