TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead mengungkapkan pihaknya telah memberikan tiga opsi kepada masyarakat bagaimana cara membuka lahan tanpa harus membakarnya.
Opsi pertama yakni membuka lahan dengan menggunakan alat berat, yang menurut Nazir Foead akan memakan banyak biaya.
"Ini butuh biaya," ujar Nazir Foead di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/1/2017).
Kedua, yakni masih menggunakan pembakaran. Hanya saja tanaman yang telah kering tidak dibakar di lahan terbuka itu, namun di dalam drum besar.
"Jadi, setelah kering, taruh dalam drum bakar, lalu tutup pakai cerobong asap, jadi asapnya minimal. nunggu kering, ambil, bakar tunggu, abu keluarin, masukin lagi," kata Nazir Foead.
Opsi ketiga yaitu menggunakan bahan-bahan biologis.
"Kasih larutan biologis, organik, bakteri pengurai dekomposisi. jadi lapuk karena bakteri, secara alami terjadi, tapi ini di akselerasi, dalam tiga minggu sudah bersih lahan," ucap Nazir Foead.
Dari ketiga opsi yang ada, Nazir Foead menjelaskan setiap opsi ada kelebihan dan kekurangannya.
"Tentu ada konsekuensinya. yang satu lebih mahal, yang kedua paling murah ini, tapi ini butuh waktu satu bulan baru bersih. Kami optimistis salah satu dari tiga cara ini akan ditrima dengan baik dan bisa banyak dipraktikkan sesudah pada musim tanam 2017," kata Nazir Foead.