Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah pernyataan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang mengatakan jika ada yang menghalangi dirinya bertemu Presiden Joko Widodo.
“Kami juga membaca ada yang menghalang-halangi, sama sekali tidak ada,” ujar Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Pramono Anung mengatakan bahwa selama ini Presiden Jokowi terbuka untuk melakukan pertemuan dengan siapapun.
Pramono Anung menjelaskan selama ini belum ada permintaan langsung dari Presiden SBY untuk bertemu Jokowi.
Baca: SBY Berharap Polisi Bertindak Jika Benar Ahok Menyadap
“Apalagi pak Susilo Bambang Yudhoyono beliau ini kan pernah menjadi Presiden keenam, tentunya kalau memang beliau menginginkan untuk bertemu dengan presiden dan ada permintaan nanti akan kami komunikasi kepada Presiden Jokowi,” kata Pramono Anung.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin bertemu dengannya, namun ada yang menghalangi niat itu.
Baca: Junimart Yakin Pengacara Ahok Punya Strategi Sebut Keterlibatan SBY
"Ada tiga sumber yang memberitahu ke saya konon beliau (Presiden Jokowi) ingin bertemu dengan saya tapi dilarang oleh 2-3 orang. Hebat juga presidesn bisa dilarang seperti itu," ujar SBY.
SBY mengaku ingin sekali bertemu dengan Presiden Jokowi untuk berbincang-bincang dan bertukar pikiran.
Bahkan SBY mengatakan pertemuan dengan Jokowi jika terlaksana nanti untuk mengkonfirmasi soal adanya informasi yang menyeret namanya dalam sejumlah tragedi politik dan keamanan nasional.
"Kalau saya memiliki kesempatan bertemu, saya ingin mengklarifikasi secara baik soal informasi intelijen yang diperoleh Presiden Jokowi soal keterlibatan saya di aksi demo, saya sebagai penyandang dana dan lain-lain," katanya.