TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak ditangkap pada Kamis (26/1/2017) lalu di kantornya kawasan Sunter, Jakarta Utara, Basuki Hariman pengusaha daging impor yang menyuap Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar selalu diperiksa maraton oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan jadwal pemeriksaan yang dikeluarkan oleh KPK untuk kasus ini, memang hanya Basukilah tersangka yang paling sering diperiksa bahkan hampir setiap hari, dibandingkan tiga tersangka lainnya.
Ketiga tersangka itu yakni NG Fenny, sekretaris Basuki sebagai penerima suap, Kamaludin sebagai perantara dan Patrialis Akbar, penerima suap.
Bahkan Patrialis belum pernah diperiksa penyidik KPK sebagai tersangka.
Sementara tiga tersangka lainnya sudah beberapa kali diperiksa silang.
Meski sering diperiksa selama lebih dari lima jam bahkan hingga dini hari, Basuki tetap memenuhi panggilan penyidik.
Termasuk hanya Basukilah yang mau berbicara pada awak media.
Sementara NG Fenny dan Kamaludin memilih bungkam.
Pengamanatan Tribunnews.com dalam setiap kali pemeriksaan pria berkaca mata itu masih menebar senyuman di depan awak media.
Seperti yang terjadi hari ini, Rabu (1/2/2017) Basuki kembali diperiksa.
Turun dari mobil tahanan, Basuki yang menggunakan rompi tahanan KPK masih melempar senyum.
Namun kali ini, Basuki enggan berbicara banyak pada awak media.
Dia meminta waktu untuk diperiksa lebih dulu. Nanti setelah pemeriksaan, baru dirinya akan bicara.
"Nanti saja ya, nanti saat keluar nanyanya. Saya masuk dulu diperiksa," ucap Basuki sembari masuk dikawal penyidik KPK.
Dalam pemeriksaan beberapa waktu lalu, Basuki sempat kedatangan keluarganya.
Sebelum pemeriksaan, Basuki sempat memeluk sang istri dan anak laki-lakinya.
Kali ini, keluarga Basuki tidak tampak. Alhasil dia langsung masuk ke lobi KPK dan menuju ke ruang penyidik untuk diperiksa.
Selain Basuki hari ini penyidik KPK juga mengagendakan pemeriksaan pada NG Fenny dan Kamaludin, mereka diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi untuk tersangka Patrialis Akbar.