TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Kegiatan Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia diharapkan semakin mengobarkan semangat mahasiswa untuk menjaga dan memperkokoh persatuan dan menjaga kebhinekaan.
Para mahasiswa belajar dan melakukan pendalaman tentang empat pilar bangsa (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 45, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Demikian disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat berdialog dengan para mahasiswa saat pelaksanaan Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Cibubur, Sabtu (4/2/2017).
Dalam acara ini juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Para mahasiswa mendapat kesempatan berdialog dengan dua menteri dalam acara ini.
Menteri Amran Sulaiman mengatakan, Indonesia adalah negara agraris, negara kepulauan, dan negara maritim. Dengan aneka suku, bangsa, bahasa, dan budaya yang sangat beragam.
Banyak pihak yang melakukan upaya memecah belah negara yang besar ini, karena takut, jika Indonesia bersatu maka akan merajai dunia.
"Bandingkan dengan Singapura yang hanya sebesar satu kecamatan di Jawa Barat, kita negara besar yang masih rekat bersatu. Kalau Indonesia terus bersatu maka negara ini akan merajai dunia. Di sektor pertanian kita akan swasembada pangan, bahkan pangan kita akan memenuhi kebutuhan dunia," katanya.
"Makanya, mari kita bersatu dan berpikir besar sekaligus melawan semua upaya memecah belah bangsa," imbau Amran.
Dirinya menambahkan, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika adalah pilar bangsa yang harus terus dijaga dan diperkokoh.
"Jangan kita dipisahkan oleh orang-orang tertentu yang punya agenda terselubung. Kita punya ribuan bahkan jutaan orang baik, termasuk di sektor pertanian. Bersatu, tidak terpancing oleh upaya perpecahan, maka negara akan kuat dan mencapai kejayaan," jelasnya.
Menkominfo Rudiantara yang juga hadir dalam acara itu menambahkan, pemuda adalah pilar penggerak perjuangan ketika merebut kemerdekaan. Dan pemudalah yang memperkokoh persatuan bangsa dengan Sumpah Pemuda.
"Sejarah mencatat bagaimana perjuangan pemuda pemudi membangun persatuan bangsa, maka ada Sumpah Pemuda. Sekarang semangat persatuan itu harus dibangun kembali," kata Rudiantara.
Tantangan dalam membangun persatuan dan kebhinekaan saat ini berbeda. Namun, tekad dan semangatnya harus sama dengan jaman penjajahan dulu.
"Sekarang era digital, sarana komunikasi canggih, maka memperkuat kebhinekaan ya dengan menggunakan sarana itu secara cerdas. Bukan untuk saling menjelekkan, tapi untuk saling dukung dan menguatan kesatuan," katanya.