TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi I Bobby Adhityo Rizaldi mengaku siap memperbaiki hubungan antara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Karena setelah rapat kerja, Gatot mengeluh TNI tidak bisa melakukan pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).
"Koordinasi mengenai pembelian alutsista, bisa dijembatani lebih baik," ujar Bobby kepada Tribunnews.com, Selasa (7/2/2017).
Bobby memaparkan, DPR sudah mempunyai panja alutsista yang membahas mengenai semua pengadaan.
Melalui Panja tersebut, Bobby yakin rencana pembelian alutsista MEF II bisa dibahas antara Gatot dan Ryamizard.
"Karena DPR juga memiliki panja alutsista, sehingga roadmap pembelian alutsista MEF II bisa didiskusikan bersama," ungkap Bobby.
Bobby pun mengaku Peraturan Menteri Pertahanan no.28 tahun 2015 sudah baik terlaksana terkait pengadaan alutsista. Hal itu sejalan dengan agenda reformasi militer melalui UU nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.
"Menurut saya sebenarnya Peraturan Menteri Pertahanan no 28 tahun 2015 itu sudah sejalan dengan agenda reformasi militer," kata Bobby.
Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengeluhkan pengadaan alutsista tidak bisa dilakukan langsung melalui TNI. Karena melalui Peraturan Menteri Pertahanan nomor 28 tahun 2015 sudah ditetapkan pengadaan harus berasal dari Kementerian Pertahanan.