Rekomendasi Jambore
Ketua Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia, Septian Prasetyo, mengatakan bahwa rumah SBY menjadi sasaran aksi unjuk rasa mahasiswa karena berdasarkan rekomendasi dan analisa peserta selama tiga hari jambore, SBY dinilai sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kegaduhan sosial, politik, hukum dan keamanan yang terjadi belakangan ini.
Baca: SBY: Saya Difitnah
Menurut Septian, salah satu tuntutan mahasiswa yang mendatangi rumah SBY itu adalah meminta agar SBY tidak terlalu bawa perasaan atau 'baper' dalam memberikan tanggapan terhadap isu terkini.
"Ini hasil rekomendasi peserta jambore. Kami analisa bahwa kegaduhan yang terjadi sekarang ini berhulu atau dimulai dari SBY," kata Septian.
"Jadi, aksi kami itu hanya membagikan selebaran berisi tuntutan. Kami minta penegakan hukum kasus-kasus yang lalu dan minta SBY jangan 'baper'. Aksinya juga damai," tambahnya.
JK menyesalkan
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyesalkan adanya demo di rumah SBY itu.
Ia mengatakan, isu yang dibawa oleh para mahasiswa tidak relevan.
Pasalnya, menurut JK, isu yang dibawa oleh para mahasiswa itu mengenai isu SARA, sementara SBY tidak pernah mengatakan atau menyinggung hal itu.
"Kalau dilihat kemarin itu, kan sebenarnya tidak relevan dengan Pak SBY, itu masalah SARA, sedangkan Pak SBY tidak pernah bicara itu," kata JK.
JK kemudian menjelaskan, seorang mantan presiden saat ini dikawal 60 anggota pasukan pengaman presiden.
"Pengamanan itu sudah ada, setiap mantan pimpinan itu sudah dikawal 60 orang Paspamres," jelasnya.
(tribun/mal/coz/bin/kcm)