Di negara itu, NW tinggal di apartemen dengan harga sewa sebesar 500-800 lira per bulan.
Selama di Turki, kata dia, NW hanya menunggu kabar dari suaminya dan hanya bertahan di apartemen.
Sayangnya, selama beberapa bulan menunggu, sang suami tidak pernah memberikan kabar.
Pada bulan Januari 2017, NW beserta keempat anaknya digerebek di apartemen yang disewanya.
Kepada polisi setempat, NW mengaku hendak ke Suriah karena ingin bertemu dengan suaminya.
Dia nekat mengacuhkan nasihat orangtua karena kecintaannya kepada sang suami.
Kasubag Humas Polrestro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing menambahkan, NW pergi ke Suriah dengan membawa uang sebesar Rp 50 juta.
Uang itu diperoleh dari hasil penjualan perhiasan dan tabungan yang salam ini disimpannya.
"NW membiayai sendiri kehidupannya selama di negara Turki. Sementara sang suami tidak pernah memberikan kabar lagi" kata Erna.
Menurut Erna, awalnya NW sudah sering menolak tawaran sang suami untuk ikut pergi ke Suriah.
Namun karena kecintaannya kepada sang suami, NW akhirnya nekat menyusul A di negara tersebut.
Kepada polisi, NW mengaku selama ini mereka tinggal bersama dengan orangtuanya di Mustikajaya.
Selama tinggal bersama orangtua, sikap sang suami biasa saja.
Entah mengapa pada Agustus 2015, sikapnya berubah dan mendadak mengajaknya pergi ke Suriah.
Erna mengungkapkan, selama ditinggal sang suami, NW bekerja sebagai staf dokumen di PT Sijegel GLS. NW merupakan lulusan Diploma III di Universitas Trisakti, Jakarta.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri