Kemudian, dititip ke rekenimg Islahudin, dan ditransfer pada Juni 2016.
"Belum ada aksi bela Islam," ujar Kapitra.
Baca: Jokowi Bareng Ahok Tinjau Simpang Susun Semanggi
Menurutnya, dana ditransfer Islahudin Auh sebelum adanya aksi 411 atau 212.
Tepatnya, pada Juni 2016, sebelum dibentuknya GNPF MUI.
"Belum ada GNPF karena GNPF baru ada akhir Oktober. Belum ada uang donasi dari warga ke GNPF melalui yayasan," ujar Kapitra.
Sebelumnya, Tito mengatakan, dana sumbangan masyarakat yang diterima GNPF MUI melalui Yayasan Keadilan untuk Semua tidak seluruhnya digunakan untuk kegiatan aksi.
Bahkan, ada yang mengalir ke Turki. Diutarakan Tito, saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2/2017).
"Uang dari yayasan yang besarnya lebih dari Rp 1 miliar, setelah diterima Bachtiar Nasir (Ketua GNPF MUI), sebagian digunakan untuk kegiatan (aksi 4/11 dan 2/12), sebagian lagi, kita lihat dari slip transfer, dikirim ke Turki," ujar Tito.