TRIBUNNEWS.COM, MALUKU - Muhammadiyah menggelar Tanwir di Ambon pada tanggal 24-26 Februari 2017.
Upacara pembukaan yang dilaksanakan di Islamic Center Ambon, Jumat (24/2/2017) kemarin, dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo serta beberapa Menteri dan Pejabat Publik.
Selain membuka acara secara resmi, Presiden juga meresmikan Klinik Apung Said Tuhulele.
Nama Said Tuhulele sendiri diambil dari Tokoh Muhammadiyah yang memiliki dedikasi tinggi terhadap aktivitas Pemberdayaan Masyarakat.
"Sudah tidak dapat dipertanyakan lagi kiprah Muhammadiyah dalam membangun peradaban Indonesia," kata Danik Eka Rahmaningtiyas, Wasekjen Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI), saat ditemui di lokasi Tanwir Muhammadiyah, Sabtu (25/2/2017).
Ribuan amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sektor lainnya tersebar di seluruh pelosok Negeri.
Usia yang sudah matang, bagi ormas yang lahir pada tahun 1912 ini menuntut dirinya harus memiliki inovasi-inovasi gerakan yang semakin membumi.
“Problem bangsa kita bukanlah tanggung jawab satu-dua stakeholder saja. Muhammadiyah menyadari itu, sehingga tidak pernah absen dalam mengambil peran-peran strategis kebangsaan," kata Danik Eka.
Danik juga mengatakan bahwa Klinik Apung Said Tuhuleley merupakan persembahan dari Muhammadiyah yang luar biasa, berusaha menjawab kebutuhan masyarakat terhadap akses kesehatan dan pendidikan khususnya Kawasan Timur Indonesia yang sering terkendala karena faktor geografis.
“Ke depannya diharapkan program semacam ini mampu bersinergi dengan Pemerintah, agar spirit poros maritim benar-benar mampu mendorong pemerataan akses serta distribusi hak warga Negara," ujar gadis yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah ini.
“Semoga Tanwir Muhammadiyah ini mampu melahirkan kebijakan yang mampu mendorong perbaikan bagi umat dan bangsa” Danik Eka menambahkan.