TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ISIS membantah kabar soal kematian sosok yang dikenal Abu Muhammad Al Indonesiy di Suriah.
Bahrumsyah dikatakan tewas lantaran mobil berisi bom yang ia kendarai untuk menyerang tentara Suriah tiba-tiba meledak.
Dalam pemberitaannya, militan Uzbekistan bernama Abu Muhammad Uzbekistan yang tewas itu keliru disebut sebagai Abu Muhammad Al Indonesiy.
Kantor berita resmi ISIS, Amaq Agency, dikutip Asian Correspondent, Senin (20/3/2017), telah membantah kabar kematian Bahrumsyah di Suriah.
Menurut Ridlwan Habib sulit untuk memastikan keaslian kematian Bahrumsyah di Suriah.
Karena tidak ada akses terhadap jenazah Bahrumsyah oleh pihak keamanan.
"Karena kita tidak ada akses ke mayat. Jadi verifikasi dia hidup atau mati akan sulit karena kita jauh," ujar Ridwan Habib kepada Tribun.
Ia menjadi satu dari tiga WNI yang memiliki posisi cukup tinggi dalam hierarki kelompok ISIS di Suriah.
Baca: Bahrumsyah Dikenal Pendiam Selama Kuliah
Selain Bahrumsyah, dua WNI lainnya di antaranya Bahrun Naim, dan Abu Jandal.
Sebagai pimpinan ISIS untuk pejihad Indonesia, Bahrumsyah dianggap memiliki kuasa untuk memerintahkan eksekusi serangan di Indonesia. Bahrumsyah menguasai Mujahidin Indonesia Barat.
"Dia punya posisi sentral untuk ISIS di Asia Tenggara," jelas Ridwan.
Sebelumnya, Bahrumsyah merupakan pemimpin dari kelompok militan Indonesia-Malaysia, Katibah Nusantara yang dibentuk 2014 lalu.
Bahrumsyah juga diketahui merupakan mantan anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI) yang menjadi kunci pembentuk kelompok Katibah dan ancaman bagi Asia Tenggara.