Terduga teroris NK tewas tertembak peluru petugas karena berupaya melarikan diri dengan melepaskan tembakan dan menabrak mobil petugas yang menghadang mobilnya.
Catatan kasus terorisme NK tidak kalah dari SM alias Abu Ridho.
NK juga pernah mengikuti pelatihan paramiliter dengan kelompok radikal di Filipina Selatan lebih setahun.
NK bersama dengan Fajrun juga ikut melakukan latihan membuat bom di Gorontalo pada 2016.
Dia juga tercatat mengikuti pertemuan kelompok radikal JAD se-Indonesia di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 20 hingga 25 November 2015.
Bahkan, NK selaku jebolan Filipina Selatan menjadi pengajar teknik persenjataan di pertemuan tersebut.
NK juga pernah membeli senjata api M16 untuk kelompok JAD yang direncanakan sejak 2015.
Untuk kasus terkini, NK juga terlibat dalam menyembunyikan tersangka kasus bom Thamrin pada awal 2016, Abu Asybal, dan menyembunyikan pelaku bom molotov gereja di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 13 November 2017, bernama Andi Baso.
Lebih dari itu, hasil penyidikan Densus 88, NK juga telah merencanakan mendirikan camp pelatihan paramiliter untuk kelompok JAD Indonesia di Halmahera, Maluku Utara. Wilayah tersebut akan dijadikan sebagai basis pelatihan paramiliter pengganti Poso.
Adapun enam terduga teroris launnya yang ditangkap merupakan pengikut dari SM alias Abu Ridho dan NK.