"Sabhara merupakan garda terdepan dan tulang punggung Polri. Hindari hal-hal berbau kekerasan. Kedepankan pendekatan humanis selama berdinas di Jakarta," pesan dia.
Sementara itu, Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Merdisyam menjelaskan, pihaknya mulai menganalisis dan mendata jumlah massa yang kemungkinan akan mengikuti rencana aksi ini.
Merdisyam juga menjelaskan, sudah mulai mendeteksi jumlah massa yang kemungkinan akan menghadiri aksi tersebut.
"Iya sudah. Dengan adanya media sosial, kan ada media sosial itu kan ya. Lagi kami data jumlah massanya," ujar Merdisyam.
Merdisyam menuturkan, hingga saat ini Polda Metro Jaya belum menerima surat pemberitahuan terkait rencana aksi tersebut.
Polisi baru mengetahui adanya rencana aksi 313 dari media sosial.
"Sampai sekarang belum ada komunikasi. Cuma secara pengajuan kegiatan untuk Polda Metro sampai malam dan saat ini belum terima laporan," kata dia.
Salah satu informasi yang diketahui polisi, lanjut Merdisyam, yakni aksi 313 bertujuan meminta Presiden Joko Widodo untuk segera memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan Gubernur DKI Jakarta karena menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama.
"Kalau yang kami tahu dari pemberitaan media sosial, salah satunya kan tuntutannya soal Ahok itu," ucap Merdisyam.
Beberapa hari ini muncul selebaran ajakan aksi bagi umat Islam di media sosial dan aplikasi percakapan.
Demo bernama 313 itu rencananya diisi dengan salat Jumat di Masjid Istiqlal dan penyampaian tuntutan di depan Istana Negara.
Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khaththath, membenarkan adanya aksi 313 tersebut.
Ia mengaku tengah menyiapkan sosialisasi.
Baca: Kiai Kampung Minta Jokowi Izinkan Khofifah Ikut Pilgub Jatim 2018