TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Senin (3/4/2017), diwarnai kericuhan.
Ada banyak peristiwa yang terjadi saat sidang akan dimulai.
Jadwal sidang paripurna DPD RI rencananya dilaksanakan pukul 13.00 WIB, namun baru mulai sekitar pukul 14.00 WIB.
Pada saat sidang akan dibuka, anggota DPD RI asal Jawa Timur Ahmad Nawardi pun naik ke atas podium pimpinan sembari membawa kertas foto kopi berisikan Tata Tertib Panitia Musyawarah DPD RI.
Baca: Pengamat: Kasihan DPD Dikenal Rusuh Saja
Tujuan Nawardi naik ke podium untuk memprotes keberadaan pimpinan DPD RI Mohammad Saleh yang diwakili oleh Ratu Hemas dan Farouk Muhammad di sidang Paripurna.
Pasalnya sesuai tata tertib, masa kepemimpinan mereka telah usai sejak pukul 13.00 WIB, Selasa (3/4/2017).
Nawardi pun menggunakan pengeras suara di podium untuk meminta agar sidang Paripurna tidak dibuka oleh Ratu Hemas dan Farouk Muhammad karena dianggap tidak sah.
Hal itu pun membuat suasana di ruangan menjadi tegang.
Sementara itu anggota DPD RI dari Yogyakarta Muhammad Afnan Hadikusumo yang mengenakan batik bergegas ikut naik ke podium.
Afnan ingin agar Nawardi yang sedang emosi untuk turun kembali ke kursinya.
Ketika dua anggota DPD RI itu berada di podium, senator asal Sulawesi Utara Benny Rhamdani pun berjalan cepat ke arah Afnan.
Tidak disangka Benny pun menarik tangan Afnan turun tangga.
Afnan pun kaget karena tarikan tangan Benny begitu kuat.