"Saya izin, boleh enggak saya meminta salah satu saja yang ikut sidang. Pak Bambang Sadono saya minta enggak nyambung, yambunglah Pak Pasek. Katanya saya sudah mau sampai kantor," kata Sudarsono.
Pasek pun datang sekitar pukul 12.00 WIB. Sudarsono dan Pasek langsung memberikan argumentasi soal pemilihan dan rencana pelantikan pimpinan DPD baru.
Suwadi dan wakil MA lain meminta Sudarsono dan Pasek keluar karena akan menggelar rapat internal.
"Akhirnya dijelaskan kesimpulan dari rapat tadi. Kesimpulan itulah yang akan disampaikan ke paripurna siang harinya, itu yang disampaikan ke Pak Pasek," kata Sudarsono.
Sudarsono kembali menegaskan sikap netral dalam polemik DPD. Ia tetap melayani Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad.
"Pada saat sama sejak pagi hari saya dapat instruksi Pak Farouk untuk buat surat kepada Ketua MA. Karena itu konsisten jadi saya layan. Karena saya fisiknya satu, saya sudah diatur berangkat ke MA," kata Sudarsono.
Sudarsono mengakui dilematis terkait polemik DPD tersebut. "Kalau jadi dilantik saya disukai A tidak disukai B, kalau tidak jadi dilantik saya tidak disukai A, disukai B," ujar Sudarsono.
"Jadi bukan ada persekongkolan antara MA dan Sekjen," tambahnya.