Air diambil dari mata air yang kecil sehingga tidak mampu memadamkan api.
"Api terus melahap rumah warga dan lumbung padi sehingga mereka tidak memiliki cadangan beras," katanya.
Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos, Harry Hikmat mengungkapkan bantuan sosial untuk warga Badui korban kebakaran terdiri dari dana Bahan Bangunan Rumah untuk 84 rumah masing-masing mendapat Rp25.000.000.
Jaminan Hidup (Jadup) untuk sebanyak 365 jiwa masing-masing Rp900.000. Bantuan lainnya berupa 3 ton beras, 180 lembar selimut, 90 lembar matras, 100 terpal, 20 seragam sekolah.
"Total bansos korban kebakaran di Badui Luar adalah Rp3.210.025.000," kata Harry.
Mensos berpesan bantuan pemerintah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan terus menjaga kearifan lokal sehingga semuanya bisa dilakukan secara gotong royong.
"Inisiatifnya luar biasa dan patut dicontoh. Dari anak-anak, remaja, orang dewasa, semua membantu membawa bantuan sampai ke pemukiman mereka dan mereka tidak ada yang berebut bantuan. Semua dibagi dengan baik dan tertib," katanya.
One Day for Children
Di akhir kunjungan, Mensos berdialog cukup panjang dengan anak-anak dan para ibu.
Kepada mereka, Mensos mengajak berjalan-jalan ke Kota Jakarta berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Monas.
"Saya ingin ajak anak-anak berkunjung ke Jakarta pada Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli mendatang," tutur Mensos.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan bagian dari program Kemensos yakni One Day for Children yang bertujuan untuk mengkampanyekan semua kalangan agar dapat menyisihkan satu hari untuk memberikan perhatian terhadap urusan anak.
"Tahun ini program One Day for Children Kementerian Sosial akan dikhususkan untuk anak-anak Suku Badui," kata Mensos.